Senin, 14 April 2014

( RENUNGAN ) - ( HADIST) - (TELADAN)

Photo: ( RENUNGAN ) TIAP PENGORBANANMU TIDAK AKAN DISIA-SIAKAN ALLAH 

Berkorban waktu tidur demi Qiyamullail ...
Berkorban waktu pagi ceria demi Shalat Dhuha ...
Berkorban kesenangan harta menyisihkannya demi bersedekah ...
Berkorban ridho dan ikhlas menerima segala ketentuan Allah yang tidak menyenangkan ...

Syukur dan sabar menjadi bernilai ibadah, dimana keduanya terdapat pahala serta menenangkan jiwa. Percayalah, Allah tidak menyia-nyiakan usaha baik hamba-Nya yang berjuang mencari keridhoan-Nya dalam setiap keadaan.

( RENUNGAN ) TIAP PENGORBANANMU TIDAK AKAN DISIA-SIAKAN ALLAH 

Berkorban waktu tidur demi Qiyamullail ...
Berkorban waktu pagi ceria demi Shalat Dhuha ...
Berkorban kesenangan harta menyisihkannya demi bersedekah ...
Berkorban ridho dan ikhlas menerima segala ketentuan Allah yang tidak menyenangkan ...

Syukur dan sabar menjadi bernilai ibadah, dimana keduanya terdapat pahala serta menenangkan jiwa. Percayalah, Allah tidak menyia-nyiakan usaha baik hamba-Nya yang berjuang mencari keridhoan-Nya dalam setiap keadaan.



( HADITS ) BETAPA SENANGNYA ALLAH MENERIMA TAUBATNYA SEORANG HAMBA

Rasulullah SAW Bersabda, "Sungguh Allah sangat gembira dengan taubat hambanya ketika bertaubat kepada-Nya, melebihi senangnya seorang hamba yang bepergian dengan kendaraannya di sebuah negeri yang gersang, lalu kendaraannya tadi hilang, padahal bekal makan dan minumnya berada di atasnya, lalu ia patah harapan untuk mendapatkannya, lalu ia berteduh di bawah pohon dengan diliputi kekecewaan. Ketika seperti itu, tiba-tiba kendaraannya berdiri di sampingnya, lalu ia pegang tali kendalinya, kemudian berkata dengan gembiranya : "Ya Allah, Engkau adalah hambaku sedangkan akku adalah tuhan-Mu!! Dia telah melakukan kesalahan karena terlalu gembira." (HR. Muslim)

Sebenarnya ia ingin berkata: "Ya Allah, Engkau Tuhanku dan aku hamba-Mu", tapi lidahnya terbalik seperti di atas karena kegembiraan yang luar biasa. Maka Allah lebih gembira dengan taubat hamba-Nya melebihi kegembiraannya.


( IBADAH ) DIPERINTAHKAH SHALAT TAUBAT BAGI PELAKU MAKSIAT DOSA APAPUN

Empat Imam Madhab bersepakat atas disyariatkannya shalat taubat. Dasarnya adalah hadits dari Abu Bakar al-Shiddiq Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

مَا مِنْ عَبْدٍ يُذْنِبُ ذَنْبًا فَيُحْسِنُ الطُّهُورَ ، ثُمَّ يَقُومُ فَيُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ ، ثُمَّ يَسْتَغْفِرُ اللهَ إِلَّا غَفَرَ اللَّهُ لَهُ

"Tidaklah seorang hamba berbuat satu dosa, lalu ia bersuci dengan baik, lalu berdiri untuk shalat dua rakaat, kemudian memohon ampun kepada Allah, melainkan Allah akan mengampuni dosanya."

Kemudian Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam membaca:

وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ اللهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ

"Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. [QS. Ali Imran: 1365]." (HR. Abu Dawud no. 1521. Shahih)

Diriwayatkan dari Abu Sa'id Al-Khudri Radliyallah 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ يَبْسُطُ يَدَهُ بِاللَّيْلِ لِيَتُوبَ مُسِيءُ النَّهَارِ وَيَبْسُطُ يَدَهُ بِالنَّهَارِ لِيَتُوبَ مُسِيءُ اللَّيْلِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا

"Sungguh Allah 'Azza wa Jalla membentangkan tangan-Nya pada malam hari untuk merima taubat pelaku dosa di siang hari, dan akan membentangkan tangan-Nya pada malam hari untuk menerima taubat pelaku dosa di malam hari." (HR. Imam Muslim)

Diriwayatkan dari Rifa'ah Al-Juhni, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

إِنَّ اللهَ يُمْهِلُ حَتَّى إِذَا ذَهَبَ مِنْ اللَّيْلِ نِصْفُهُ أَوْ ثُلُثَاهُ قَالَ لَا يَسْأَلَنَّ عِبَادِي غَيْرِي مَنْ يَدْعُنِي أَسْتَجِبْ لَهُ مَنْ يَسْأَلْنِي أُعْطِهِ مَنْ يَسْتَغْفِرْنِي أَغْفِرْ لَهُ حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ

"Sungguh Allah akan memberi tangguh, sehingga berlalu setengah atau sepertiga malam, lalu berfirman: 'hambaku tidak meminta kepada selain-Ku, maka siapa saja yang berdoa kepada-Ku pasti kan Ku kabulkan, siapa saja yang meminta kepadaku pasti kan kupenuhi permintaannya, siapa saja yang memohon ampun pada-ku pasti kan kuampuni sehingga terbit faja'." (HR. Imam muslim dan Ibnu Majah)

Diriwayatkan dari Anas bin Malik Radliyallah 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

لَلَّهُ أَشَدُّ فَرَحًا بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ حِينَ يَتُوبُ إِلَيْهِ مِنْ أَحَدِكُمْ كَانَ عَلَى رَاحِلَتِهِ بِأَرْضِ فَلاَةٍ فَانْفَلَتَتْ مِنْهُ وَعَلَيْهَا طَعَامُهُ وَشَرَابُهُ فَأَيِسَ مِنْهَا فَأَتَى شَجَرَةً فَاضْطَجَعَ فِي ظِلِّهَا قَدْ أَيِسَ مِنْ رَاحِلَتِهِ فَبَيْنَا هُوَ كَذَلِكَ إِذَا هُوَ بِهَا قَائِمَةً عِنْدَهُ فَأَخَذَ بِخِطَامِهَا ثُمَّ قَالَ مِنْ شِدَّةِ الْفَرَحِ اللَّهُمَّ أَنْتَ عَبْدِي وَأَنَا رَبُّكَ أَخْطَأَ مِنْ شِدَّةِ الْفَرَحِ

"Sungguh Allah sangat gembira dengan taubat hambanya ketika bertaubat kepada-Nya, melebihi senangnya seorang hamba yang bepergian dengan kendaraannya di sebuah negeri yang gersang, lalu kendaraannya tadi hilang, padahal bekal makan dan minumnya berada di atasnya, lalu ia patah harapan untuk mendapatkannya, lalu ia berteduh di bawah pohon dengan diliputi kekecewaan. Ketika seperti itu, tiba-tiba kendaraannya berdiri di sampingnya, lalu ia pegang tali kendalinya, kemudian berkata dengan gembiranya : "Ya Allah, Engkau adalah hambaku sedangkan akku adalah tuhan-Mu!! Dia telah melakukan kesalahan karena terlalu gembira." (HR. Muslim)

Sebenarnya ia ingin berkata: "Ya Allah, Engkau Tuhanku dan aku hamba-Mu", tapi lidahnya terbalik seperti di atas karena kegembiraan yang luar biasa. Maka Allah lebih gembira dengan taubat hamba-Nya melebihi kegembiraannya.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallah 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

لَوْ أَخْطَأْتُمْ حَتَّى تَبْلُغَ خَطَايَاكُمْ السَّمَاءَ ثُمَّ تُبْتُمْ لَتَابَ عَلَيْكُمْ

"Seandainya kalian semua melakukan kesalahan (dosa), sehingga dosa kalian mencapai setinggi langit, kemudian kalian bertaubat pasti Allah akan mengampuni kalian." (HR. Ibnu Majah dan dihasankan al Shahihah: 2/604)


Photo: ‎( IBADAH ) DIPERINTAHKAH SHALAT TAUBAT BAGI PELAKU MAKSIAT DOSA APAPUN

Empat Imam Madhab bersepakat atas disyariatkannya shalat taubat. Dasarnya adalah hadits dari Abu Bakar al-Shiddiq Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

مَا مِنْ عَبْدٍ يُذْنِبُ ذَنْبًا فَيُحْسِنُ الطُّهُورَ ، ثُمَّ يَقُومُ فَيُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ ، ثُمَّ يَسْتَغْفِرُ اللهَ إِلَّا غَفَرَ اللَّهُ لَهُ

"Tidaklah seorang hamba berbuat satu dosa, lalu ia bersuci dengan baik, lalu berdiri untuk shalat dua rakaat, kemudian memohon ampun kepada Allah, melainkan Allah akan mengampuni dosanya."

Kemudian Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam membaca:

وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ اللهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ

"Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. [QS. Ali Imran: 1365]." (HR. Abu Dawud no. 1521. Shahih)

Diriwayatkan dari Abu Sa'id Al-Khudri Radliyallah 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ يَبْسُطُ يَدَهُ بِاللَّيْلِ لِيَتُوبَ مُسِيءُ النَّهَارِ وَيَبْسُطُ يَدَهُ بِالنَّهَارِ لِيَتُوبَ مُسِيءُ اللَّيْلِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا

"Sungguh Allah 'Azza wa Jalla membentangkan tangan-Nya pada malam hari untuk merima taubat pelaku dosa di siang hari, dan akan membentangkan tangan-Nya pada malam hari untuk menerima taubat pelaku dosa di malam hari." (HR. Imam Muslim)

Diriwayatkan dari Rifa'ah Al-Juhni, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

إِنَّ اللهَ يُمْهِلُ حَتَّى إِذَا ذَهَبَ مِنْ اللَّيْلِ نِصْفُهُ أَوْ ثُلُثَاهُ قَالَ لَا يَسْأَلَنَّ عِبَادِي غَيْرِي مَنْ يَدْعُنِي أَسْتَجِبْ لَهُ مَنْ يَسْأَلْنِي أُعْطِهِ مَنْ يَسْتَغْفِرْنِي أَغْفِرْ لَهُ حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ

"Sungguh Allah akan memberi tangguh, sehingga berlalu setengah atau sepertiga malam, lalu berfirman: 'hambaku tidak meminta kepada selain-Ku, maka siapa saja yang berdoa kepada-Ku pasti kan Ku kabulkan, siapa saja yang meminta kepadaku pasti kan kupenuhi permintaannya, siapa saja yang memohon ampun pada-ku pasti kan kuampuni sehingga terbit faja'." (HR. Imam muslim dan Ibnu Majah)

Diriwayatkan dari Anas bin Malik Radliyallah 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

لَلَّهُ أَشَدُّ فَرَحًا بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ حِينَ يَتُوبُ إِلَيْهِ مِنْ أَحَدِكُمْ كَانَ عَلَى رَاحِلَتِهِ بِأَرْضِ فَلاَةٍ فَانْفَلَتَتْ مِنْهُ وَعَلَيْهَا طَعَامُهُ وَشَرَابُهُ فَأَيِسَ مِنْهَا فَأَتَى شَجَرَةً فَاضْطَجَعَ فِي ظِلِّهَا قَدْ أَيِسَ مِنْ رَاحِلَتِهِ فَبَيْنَا هُوَ كَذَلِكَ إِذَا هُوَ بِهَا قَائِمَةً عِنْدَهُ فَأَخَذَ بِخِطَامِهَا ثُمَّ قَالَ مِنْ شِدَّةِ الْفَرَحِ اللَّهُمَّ أَنْتَ عَبْدِي وَأَنَا رَبُّكَ أَخْطَأَ مِنْ شِدَّةِ الْفَرَحِ

"Sungguh Allah sangat gembira dengan taubat hambanya ketika bertaubat kepada-Nya, melebihi senangnya seorang hamba yang bepergian dengan kendaraannya di sebuah negeri yang gersang, lalu kendaraannya tadi hilang, padahal bekal makan dan minumnya berada di atasnya, lalu ia patah harapan untuk mendapatkannya, lalu ia berteduh di bawah pohon dengan diliputi kekecewaan. Ketika seperti itu, tiba-tiba kendaraannya berdiri di sampingnya, lalu ia pegang tali kendalinya, kemudian berkata dengan gembiranya : "Ya Allah, Engkau adalah hambaku sedangkan akku adalah tuhan-Mu!! Dia telah melakukan kesalahan karena terlalu gembira." (HR. Muslim)

Sebenarnya ia ingin berkata: "Ya Allah, Engkau Tuhanku dan aku hamba-Mu", tapi lidahnya terbalik seperti di atas karena kegembiraan yang luar biasa. Maka Allah lebih gembira dengan taubat hamba-Nya melebihi kegembiraannya.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radliyallah 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

لَوْ أَخْطَأْتُمْ حَتَّى تَبْلُغَ خَطَايَاكُمْ السَّمَاءَ ثُمَّ تُبْتُمْ لَتَابَ عَلَيْكُمْ

"Seandainya kalian semua melakukan kesalahan (dosa), sehingga dosa kalian mencapai setinggi langit, kemudian kalian bertaubat pasti Allah akan mengampuni kalian." (HR. Ibnu Majah dan dihasankan al Shahihah: 2/604)

( Informasi )

I. Tema : RUQYAH SYAR’IYAH UNTUK MENJAGA DIRI DARI SIHIR DAN GANGGUAN JIN DENGAN ALQURAN DAN ASSUNNAH DAN
KAJIAN ILMIYAH TENTANG RUQYAH “PERAN TAUHID DALAM RUQYAH”

Pemateri Kajian : Ustadz Abdurahman ayyub
Pemateri pelatihan ruqyah syar’iyah :Tim komunitas cinta ruqyah
Tanggal : Sabtu 26 April 2014 pukul 08.00 WIB – selesai

Tempat : Masjid Kampus BSI BSD Masjid al fath, Jl. Letnan Soetopo No. 56 Bumi Serpong Damai (BSD) City Tangerang Banten, depan pasar modern BSD

PENDAFTARAN : Untuk UMUM dan GRATIS bawa keluarga anda yang terkena gangguan jin atau teridikasi gangguan mahluk halus.

Satu Masjid satu peruqyah , satu keluarga satu peruqyah , tonton terus khazanah trans 7 bekerja sama dengan komunitas cinta ruqyah setiap minggu pagi pukul 05.30 pagi.

Contact Person :
Muhammad Hafidz 08984754048 ( WA )
Dayan 08998251044

-------------------------------------------------------------------
II. Talkshow "MIRACLE DIET" bersama :
DR.dr. Sagiran, Sp.B, M.Kes Ust. Yusuf Mansur
Hari Minggu, 20 April 2014
Jam 8 -11.30 WIB
Lokasi Musholla Pesantren Tahfidz Daarul Qur'an Jl. Thamrin Ketapang Cipondoh T a n g e r a n g
Infaq. Rp. 50.000,- [Snack, Note, Pulpen,] Umum DooR PriZe n BaZaaR Peserta Terbatas

Info Talk Show-Dwi Eva : 081514428798

Bazar-Istiqomah. :
081314464349

No. Rek BCA 5010264385 an Maryati.~ konfirmasi pendaftaran dan pembayaran dilaksanakan sebelum hari H

Organized by Muslimah DaQu
Terima Kasih sudah menyebarkan informasi ini...

•”Menjadi Tua Itu Pasti tapi Langsing dan Sehat Itu Pilihan.” - Dr Sagiran
• Ingin Sehat Gaya Rasul ??..‎

( HADIST ) BERSYUKUR DAN PERBANYAKLAH DOA

Seorang sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, pesankan sesuatu kepadaku yang akan berguna bagiku dari sisi Allah." Nabi Saw lalu bersabda: "Perbanyaklah mengingat kematian maka kamu akan terhibur dari (kelelahan) dunia, dan hendaklah kamu bersyukur. Sesungguhnya bersyukur akan menambah kenikmatan Allah, dan perbanyaklah doa. Sesungguhnya kamu tidak mengetahui kapan doamu akan terkabul." (HR. Ath-Thabrani)


( TELADAN ) AL-A'MASY SEORANG ULAMA AHLI IBADAH TERDAHULU

Orang-orang di sekitar Al-A’masy juga dibuat takjub kalau melihat bagaimana ulama kelahiran 61 Hijriyah ini beribadah. Seorang dari mereka menyaksikan kalau selama hampir tujuh puluh tahun, Al-A’masy tidak pernah tertinggal dalam takbiratul ihram rakaat pertama dalam shalat berjamaah di awal waktu, dan pada shaf terdepan.

Begitu pun dalam hal wudhu. Hampir tak pernah dalam kondisi terjaga, Al-A’masy melupakan wudhu. Bahkan, kalau ia tiba-tiba terbangun dari tidur dan tidak sempat mengambil air, ia selalu bertayamum. Seseorang bertanya, kenapa hal itu ia lakukan. Al-A’masy menjawab, “Aku hanya takut meninggal dunia dalam keadaan tidak suci.”

Guru dari ulama Fudhail bin Iyadh ini pernah mengungkapkan bagaimana kerinduannya dengan yang bernama kematian. “Kalau saja kematian bisa aku temukan, maka aku akan menghampirinya. Dan kalau saja ada yang menjual kematian, niscaya akan aku beli.”

Seorang muridnya pernah bertanya tentang firman Allah swt. surah Al-An’am ayat 129 yang artinya, “Dan demikianlah Kami jadikan sebagian orang-orang yang zhalim itu menjadi teman bagi sebagian yang lain disebabkan apa yang mereka usahakan.”

Tentang ayat ini Al-A’masy mengatakan, “Jika orang-orang telah rusak, maka mereka dipimpin oleh kejahatan mereka.”

Ulama kelahiran Thabaristan ini meninggal dunia di usia sekitar 87 tahun, pada bulan Rabiul Awal tahun 148 Hijriyah

Dari Jarir, dia berkata, “Setelah kematiannya, aku pernah melihat Al-A’masy dalam mimpi, lalu aku bertanya, ‘Wahai Abu Muhammad, bagaimana keadaanmu?’ Beliau mengatakan, ‘Kami selamat dengan pengampunan Allah swt. dan segala puji bagi Allah Tuhan sekalian alam.”

Pakaiannya terlihat begitu sederhana, bahkan teramat sederhana. Ketika seorang tabi’in ini menghadiri sebuah majelis, ulama atau pejabat, penampilan tokoh ini menjadi begitu mencolok karena lain dari yang lain.

Dialah Sulaiman bin Mihran Al-A’masy. Sosok unik beliaulah yang pernah membuat bingung seorang peserta majelis ahli fikih yang tengah berkumpul di Kufah. Apalagi kalau bukan penampilannya yang begitu teramat sederhana.

Salah seorang peserta itu mengatakan kepada seorang panitia saat melihat kedatangannya menyertakan Al-A’masy yang tampak aneh, “Wahai Ibnu Abi Laila, kamu menghadiri majelis ahli fikih dan membawa orang seperti ini (berpakaian seperti gembel)?” Yang ditanya menjawab, “Inilah tuan (guru) kita, Al-A’masy!”

Kejadian seperti ini bukan yang pertama dan terakhir. Teramat sering para tokoh ulama atau pejabat yang agak ‘terhinakan’ karena salah menilai penampilan pakar hadits yang menguasai tidak kurang dari empat ribu hadits ini. Guru dari Ibnu Mubarak ini seperti merasa tak perlu ‘memegang’ dunia walaupun hanya di ujung jarinya. Rizki begitu menghiba pada dirinya, karena ia seorang ulama pencari akhirat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar