Sabtu, 26 April 2014

( PESAN PENDEK ) TAQWA (CINTA/TAKUT) KEPADA ALLAH SWT SEBAGAI KUNCI KESUKSESAN

( HADITS ) MENJAGA LISAN BERARTI MENJAGA KESELAMATAN KITA DIDUNIA DAN AKHIRAT

Rasulullah SAW pernah bicara kepada sahabat Mu'adz: "Apakah engkau mau aku tunjukkan yang menjadi landasan itu semua (ibadah-ibadah) ?", "Baik, ya Rasulullah", jawab Mu'adz. Kemudian Rasulullah ` bersabda: "Cegahlah ini" (sambil mengisyaratkan dengan jarinya pada mulutnya), lalu mu'adz berkata: "Ya Rasulullah, apakah kita akan dimintai tanggung jawab dari apa yang kita ucapkan?" Kemudian Rasulullah ` bersabda: "..tidaklah seseorang akan ditelungkupkan wajahnya dan punggungnya ke dalam Neraka melainkan karena hasil dari lisannya." (Diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi). "Ada dua lubang yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam Neraka, yaitu mulut dan kemaluan." (HR Ahmad, At-Tirmidzi dan di-shahih-kannya).

Photo

( RENUNGAN HATI ) WAKTU ADALAH MASA KEHIDUPAN KITA

Umar bin Khathab ra selalu berdoa kepada Allah agar diberi barokah dalam waktu-waktu yang dilalui dan diberi kebaikan dalam saat-saat yang dilewati. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa pada hari kiamat nanti kaki hamba tidak akan bergeser dari tempatnya sebelum ditanya oleh Allah tentang umurnya: dalam hal apa ia habiskan; tentang hartanya: darimana ia peroleh dan dalam hal apa ia belanjakan.

Di antara doa yang sering diucapkan oleh Abu Bakar ash-Shiddiq ra Adalah, "Ya Allah, jangan biarkan kami dalam kesengsaraan, jangan siksa kami secara tiba-tiba, dan jangan jadikan kami temasuk orang-orang yang lupa."

Di antara gambaran mengagumkan tentang nilai waktu yang dilukiskan oleh Rasulullah saw adalah sabdanya, "Tiada suatu hari pun yang fajar terbit padanya, kecuali berseru, 'Wahai manusia, saya adalah makhluk baru yang menjadi saksi atas amalmu. Karena itu berbekallah dariku, sebab aku tidak akan kembali lagi padamu sampai hari kiamat'."

Oleh karenanya, manusia yang paling rugi dan yang terancam mendapatkan kegagalan adalah orang-orang yang lalai dan terlena.

"Dan sesungguhnya kami jadikan (untuk isi neraka jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia. Mereka mempunyai hati tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu bagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai." (Al-A?raf: 179).

Ayat-ayat Alquran banyak memberikan isyarat pada hari, pekan, serta bulan yang berbarokah tersebut. Sunnah Nabi pun mempertegas isyarat tersebut. Allah SWT berfirman, "Maka bertasbihlah kepada Allah di waktu kamu berada di petang hari dan di saat kamu berada di waktu subuh, dan bagi-Nya-lah segala puji di langit dan di bumi, dan di waktu kamu berada di petang hari dan di saat kamu berada di waktu zhuhur." (Ar-Ruum: 17-18).

"Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai." (Al-A?raf: 205).

"Demi fajar dan malam yang sepuluh (sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan)." (Al-Fajr: 1-2).

Waktu adalah emas! Pernyataan ini benar bila diukur dengan nilai-nilai materialisme dan benar pula menurut orang-orang yang mengukur segala sesuatu dengan kenikmatan dunia. Akan tetapi, orang-orang yang memandang jauh ke depan akan mengatakan, "Waktu adalah kehidupan."


Photo: ( RENUNGAN HATI ) WAKTU ADALAH MASA KEHIDUPAN KITA

Umar bin Khathab ra selalu berdoa kepada Allah agar diberi barokah dalam waktu-waktu yang dilalui dan diberi kebaikan dalam saat-saat yang dilewati. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa pada hari kiamat nanti kaki hamba tidak akan bergeser dari tempatnya sebelum ditanya oleh Allah tentang umurnya: dalam hal apa ia habiskan; tentang hartanya: darimana ia peroleh dan dalam hal apa ia belanjakan. 

Di antara doa yang sering diucapkan oleh Abu Bakar ash-Shiddiq ra Adalah, "Ya Allah, jangan biarkan kami dalam kesengsaraan, jangan siksa kami secara tiba-tiba, dan jangan jadikan kami temasuk orang-orang yang lupa."

Di antara gambaran mengagumkan tentang nilai waktu yang dilukiskan oleh Rasulullah saw adalah sabdanya, "Tiada suatu hari pun yang fajar terbit padanya, kecuali berseru, 'Wahai manusia, saya adalah makhluk baru yang menjadi saksi atas amalmu. Karena itu berbekallah dariku, sebab aku tidak akan kembali lagi padamu sampai hari kiamat'."

Oleh karenanya, manusia yang paling rugi dan yang terancam mendapatkan kegagalan adalah orang-orang yang lalai dan terlena.

"Dan sesungguhnya kami jadikan (untuk isi neraka jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia. Mereka mempunyai hati tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu bagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai." (Al-A?raf: 179).

Ayat-ayat Alquran banyak memberikan isyarat pada hari, pekan, serta bulan yang berbarokah tersebut. Sunnah Nabi pun mempertegas isyarat tersebut. Allah SWT berfirman, "Maka bertasbihlah kepada Allah di waktu kamu berada di petang hari dan di saat kamu berada di waktu subuh, dan bagi-Nya-lah segala puji di langit dan di bumi, dan di waktu kamu berada di petang hari dan di saat kamu berada di waktu zhuhur." (Ar-Ruum: 17-18).

"Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai." (Al-A?raf: 205).

"Demi fajar dan malam yang sepuluh (sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan)." (Al-Fajr: 1-2).

Waktu adalah emas! Pernyataan ini benar bila diukur dengan nilai-nilai materialisme dan benar pula menurut orang-orang yang mengukur segala sesuatu dengan kenikmatan dunia. Akan tetapi, orang-orang yang memandang jauh ke depan akan mengatakan, "Waktu adalah kehidupan."

( Informasi )

Tema : RUQYAH SYAR’IYAH UNTUK MENJAGA DIRI DARI SIHIR DAN GANGGUAN JIN DENGAN ALQURAN DAN ASSUNNAH DAN
KAJIAN ILMIYAH TENTANG RUQYAH “PERAN TAUHID DALAM RUQYAH”

Pemateri Kajian : Ustadz Abdurahman ayyub Pemateri pelatihan ruqyah syar’iyah :Tim komunitas cinta ruqyah
Tanggal : Sabtu 26 April 2014 pukul 08.00 WIB – selesai

Tempat : Masjid Kampus BSI BSD Masjid al fath, Jl. Letnan Soetopo No. 56 Bumi Serpong Damai (BSD) City Tangerang Banten, depan pasar modern BSD

PENDAFTARAN : Untuk UMUM dan GRATIS bawa keluarga anda yang terkena gangguan jin atau teridikasi gangguan mahluk halus.

Satu Masjid satu peruqyah , satu keluarga satu peruqyah , tonton terus khazanah trans 7 bekerja sama dengan komunitas cinta ruqyah setiap minggu pagi pukul 05.30 pagi.

Contact Person :
Muhammad Hafidz 08984754048
Dayan 08998251044
----------------------------------------------------

II. Sabtu 26 April 2014
Opening Ceremony Bali Islamic Book Fair
Tausiyah Ustadz Bachtiar Nasir
di Exhibition Hall Denpasar Junction

Telp. 0361 224004 HP. 08113881952
Info ACARA (081 338 716 880)

( PESAN PENDEK ) TAQWA SEBAGAI KUNCI KESUKSESAN

Allah mencintai orang-orang yang bertakwa. Ketika kita mendekati Allah sejengkal, maka Dia akan mendekati kita sehasta. Ketika kita mendekati Allah sehasata maka Dia akan mendekati kita selangkah. Jika kita mendekati Allah dengan berjalan, maka Dia akan mendekati kita dengan berlari. Sungguh, takwa adalah kunci dari kesuksesan.

Allah SWT Berfirman : "Barangsiapa bertaqwa kepada Allah maka Allah akab berikan jalan keluar dan rizki dari arah yang tidak diduga-duga" (QS. At-Talaq : 2)

Taqwa mentaati semua perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, semua dengan sungguh-sungguh lahir dan bathin karena Allah dan sesuai tuntunan sunnah Rosulullah SAW.


Photo: Demikian pula sebaliknya, jangan lepas doa karena Allah maha tahu yang terbaik bagi hamba-Nya

( TADABBUR ) KEWAJIBAN SETIAP MUSLIM UNTUK MENTAATI SEMUA PERATURAN ALLAH SWT

Allah SWT Berfirman :

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ

الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا

“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak (pula) bagi perempuan yang mu’min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu aturan / ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan yang lain tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.”(QS Al-Ahzab ayat 36)


( HADITS-SHAHIH ) KEUTAMAAN MEMBACA SURAH AL-BAQARAH

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

لَا تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنْ الْبَيْتِ الَّذِي تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ

“Jangan kalian jadikan rumah-rumah kalian sebagai kuburan. Sesungguhnya syetan lari dari rumah yang dibacakan surat Al-Baqarah di dalamnya.” (HR. Muslim, no. 780)

Bagaimana mempraktekkan hadits di atas? Apakah keutamaan tersebut diraih dengan membaca keseluruhannya, ataukah bisa sebagiannya?

Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam mengabarkan tentang keutamaan surat Al-Baqarah yang agung secara keseluruhan. Beliau juga menjelaskan keutamaan sebagian ayat-ayatnya, seperti: ayat kursi dan dua ayat terakhirnya.

Tentang keutamaan dan faidahnya yang membuat syetan lari dari rumah yang dibacakan surat Al-Baqarah di dalamnya, melindungi dari sihir serta mengobatinya datang secara umum. Berarti, tidak disyaratkan harus dibaca seluruhnya dalam satu waktu.

Berarti surat ini boleh dibaca sebagiannya dulu lalu dilanjutkan di waktu lain. Walaupun dibaca seluruhnya dalam satu waktu itu lebih utama. Wallahu A’lam.


Photo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar