Selasa, 20 Januari 2015

Twitter.com/islamvx NABI MUHAMMAD SAW

Ustadz Agus Choirul Huda memberikan ceramah.
Menurutnya nikmat hakiki ada dua. Pertama adalah nikmat ilmu. Kedua adalah dengan lahirnya Nabi Muhammad SAW. "Cara memperoleh nikmat Rasulullah adalah dengan "SIM," " kata Ustadz Agus.
Dia mengatakan nikmat harta, istri atau anak bukanlah nikmat yang hakiki. Ia bercerita, ia pernah dikunjungi muridnya yang memiliki istri cantik dan merasa kawatir kalau-kalau ditinggal keluar kota si istri bakal selingkuh. Berbeda saat memiliki istri yang pas-pasan tidak ada yang mau selain sang suami sendiri. "Selain itu dulu juga pernah ada wanita datang ke saya mengeluhkan suaminya yang kaya. waktu itu saya terkejut. ada juga orang susah saat punya banyak uang," kata Ustadz.Ia melanjutkan alasan wanita tersebut merasa sedih adalah semenjak punya banyak uang si suami jadi doyan selingkuh.
Oleh karena itu nikmat yang hakiki itu ya cuma dua seperti yang disebutkan di atas. SIM yang dimaksud adalah singkatan.
"S" yang dimaksud adalah Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Karena dengan bershalawat kepadanya sama saja kita mendoakan keselamatan bagi diri kita sendiri. Diumpamakan menuang air pada gelas yang telah penuh(Nabi) nantinya akan tumpah pada gelas kosong di bawahnya(kita).
"Iman Nabiullah Muhammad SAW sempurna, beliau tidak memerlukan doa dari kita sebagai umatnya. Selesai ikut pengajian iman kita sudah penuh begitu keluar lihat yang bening sedikit langsung berkurang iman kita. Saat Kita bershalawat kepadanya itu akan kembali kepada diri kita sendiri," ucapnya.
"I" berikutnya Idolakan Nabi, yaitu dengan mempelajari sejarahnya. Ia mengatakan ketika kita mengidolakan seseorang, maka kita akan mencoba mencari tahu apa saja pakaian yang dikenakannya, biografinya, teman-temannya dan lainnya. "Di rumah minimal milikilah tiga buku. Pertama Al-Quran dan terjemah. Hadis dan Sunnah Rasulullah. Dan yang ketiga buku tentang sejarah Rasulullah," kata pak ustadz
Dan "M" yang terakhir adalah Mengamalkan aqidah Rasulullah, yaitu dengan mencontoh hal-hal kecil seperti berdoa sebelum makan, berdoa sebelum kumpul dengan istri. "Baginda Muhammad SAW ketika meludah beliau tidak pernah meludah ke arah depan ataupun kanan, beliau meludah ke sisi kiri," ucapnya.
Ia melanjutkan "Tapi jika profesinya supir,  jangan sekali-kali meludah ke sisi kiri, repot nanti. kasian yang duduk di sampingnya." Disambut tawa yang hadir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar