Kamis, 10 April 2014

(HADITS ) - ( TABIR-HATI ) - (MUHASABAH)


Photo

( HADITS ) KEUTAMAAN ISYA DAN SHUBUH BERJAMAAH DI MASJID

Rasulullah S.A.W Bersabda :

من شهد العشاء فكأنما قام نصف ليلة, ومن شهد الصبح فكأنما قام ليلة رواه مسلم.

Orang yang ikut shalat Isya’ (berjmaaah), seolah-olah telah shalat setengah malam. Orang yang ikut shalat shubuh (berjamaah dimasjid), seolah-olah dia telah melaksanakan shalat sepanjang malam (qiyamullail). (HR Muslim)

( TABIR-HATI ) HIKMAH BELAJARNYA NABI MUSA A.S. PADA NABI KHIDIR A.S. 

Hati nan terang karena Allah yang menerangi...Kegelapan hati karena jauh dari Ilaahi.. Cahaya Ilmu para Rosul menerangi kegelapan disetiap zaman.. Raihlah cahaya itu ....karena hakiki berasalkan dari sumbernya, Allah azza Wajalla... Cahaya ilmu Allah menerangi hati dan peradaban ia harta yang sangat bernilai ..

Dan ketahuilah.....Harta yang paling bernilai itu masih ada didekat kita.....

Bukalah harta bernilai itu dalam Al-Quran Dan Sunnah, petunjuk Allah dalam menjalani kehidupan dan semua bidangnya..

Petunjuk Ilaahi bukan dari pendapat orang,... namun wahyu yang disampaikan Rabb pencipta semua manusia yang maha mengetahui segalanya.

( Nasehat Nabi Khidir A.S )

Dari Umar bin Al Khattab Radiyallahu Anhu , bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa sallam bersabda, “ Saudaraku, Musa Alaihissalam berkata, Wahai Rabbi .., tampakanlah kepadaku orang yang engkau tampakkan kepadaku di perahu..”

Allah menurunkan wahyu kepada Musa ,” Hai Musa kamu akan melihatnya..”

Tak berapa lama kemudian datang Khidir, dengan aroma yang harum dan mengenakan pakaian berwarna putih. Khidir berkata, “ Salam sejahtera atasmu wahai Musa bin Imran. Sesungguhnya Rabbmu menyampaikan salam kepadamu beserta rahmatNYa..

Musa berkata,” Dialah As-Salam dan kepada-Nya kesejahteraan serta dari Nya kesejahteraan. Segala puji bagi Allah Rabbul-alamin yng nikmat-nikmatNya tidak dapat kuhitung dan aku tidak dapat bersyukur kepada-Nya kecuali dengan petolongan-Nya. Kemudian Musa berkata, “ Aku Ingin engkau memberiku nasihat dengan suatu nasihat yang dengannya Allah memberikan manfaat kepadaku sepeninggalmu.”

Khidir berkata,” Wahai pencari ilmu, sesungguhnya orang yang berbicara tidak lebih mudah jemu daripada orang yang mendengarkan. Maka janganlah kau buat orang-orang yang ada disekitarmu menjadi jemu ketika engkau berbicara kepada mereka.

Ketahuilah bahwa hatimu merupakan bejana. Kenalilah dunia dan buanglah ia dibelakangmu, karena dunia bukan merupakan tempat tinggalmu, dan apa yang ditetapkan bagimu tidak ada di sana. Dunia dijadikan sebagai perantara hidup hamba, agar mereka mencari bekal darinya untuk tempat kembali.

Hai Musa , letakkanlah dirimu pada kesabaran, tentu engkau akan selamat dari dosa. Wahai Musa, pusatkanlah minatmu pada ilmu kalau memang engkau menghendakinya.

Sesungguhnya ilmu itu bagi orang yang berminat kepadanya. Janganlah engkau menjadi mudah kagum kepada perkataan yang disampaikan panjang lebar, karena banyak perkataan mendatangkan aib bagi orang yang berilmu dan dapat membocorkan rahasia yang mestinya ditutupinya.

Tetapi semestinya engkau berkata sedikit karena yang demikian itu termasuk taufiq dan kebenaran.

Berpalinglah dari orang bodoh dan bersikaplah secara lemah lembut terhadap orang yang dungu, karena yang demikian itu merupakan kelebihan para ahli hikmah dan hiasan orang-orang yang berilmu.

Jika ada orang bodoh yang mencacimu , diamlah di depannya lalu menyingkir dari sisinya secara hati-hati karena kelanjutannya tetap menggambarkan kebodohannya terhadap dirimu dan caciannya akan semakin bertambah gencar dan banyak.

Wahai anak keturunan Imran, janganlah engkau terlihat memiliki ilmu kecuali hanya sedikit. Sesungguhnya asal keluar dan asal berbuat merupakan tindakan menceburkan diri kepada sesuatu yang tidak jelas dan memaksakan diri.

Wahai anak Imran janganlah sekali-kali engkau membukakan pintu yang tidak engkau ketahui untuk apa pintu itu ditutup dan jangan tutup pintu yang tidak engkau ketahui untuk apa ia di buka.

Wahai anak Imran, siapa yang tidak berhenti dari dunia, maka dunia itu yang akan melahapnya. Mana mungkin seseorang menjadi ahli ibadah jika hasratnya kepada dunia tidak pernah habis?

Siapa yang menghinakan keadaan dirinya dan membuat tuduhan terhadap Allah tentang apa yang ditakdirkan baginya, mana mungkin kan menjadi orang zuhud?

Adakah orang yang telah dikalahkan hawa nafsunya akan berhenti dari syahwat?

Mana mungkin pencarian ilmu masih bermanfaat bagi orang yang dipagari kebodohan?

Perjalanan akan menunjukkan ke akhirat dengan meninggalkan dunia .

Wahai Musa belajarlah apa engkau amalkan agar engkau mengamalkannya dan janganlah engkau menampakkan amalmu agar disebut-sebut , sehingga engkau mendapat kerusakan dan orang lain mendapat cahaya.

Wahai anak Imran, jadikanlah zuhud dan taqwa pakaianmu, jadikanlah ilmu dan zikir sebagai perkataanmu, karena yang demikian itu membuatmu Rabbmu ridha. Berbuatlah kebaikan karena engkau juga harus melakukan yang lainnya. Engkau telah mendapatkan nasihatnya jika engkau menghafalkannya”.

Setelah itu Khidir berbalik meninggalkannya, sehingga tinggal sendirian Musa dalam keadaaan sedih. (Diriwayatkan Ath Thbrany dalam Al Ausath, di dalam nya ada Zakaria bin Yahnya Al Wafad, yang didhaifkan tidak hanya oleh satu orang, Ibnu Hibband dalam At Tsiqat. Dia menyebutkan bahwa dia salah dalam kemaushullannya. Yang benar , didalamnya ada riwayat dari Sufyan Ats Tsaury, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mengatakannya, dan rijal yang lainnya tsiqat. Majma”Az Zawa’id, 10/224)

( Hikmah Nabi Musa Belajar )

AI Imam Fakhrur Razi mengatakan,” Ketahuilah , ayat ini (Qs al Kahfi: 66) menunjukan bahwa Nabi Musa memperhatikan adab serta tata cara yang cukup banyak dan lunak ketika ingin belajar dari nabi Khidir. Tata cara tersebut antara lain :

Nabi Musa merendah’kan dirinya dengan bertanya secara halus , “ Apakah engkau mengizinku untuk mengikutimu? Padahal kita tahu Nabi Musa adalah seorang nabi Ulul Azmi yang pernah bercakap-cakap dengan Allah dan memimpin Bani Israil. Dia pula satu-satunya Nabi yang disebut namanya dalam Al Qur’an sebanyak 300 Kali!

Kemudian nabi Musa mengatakan “ Supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar..” ini membuktikan kepribadian luhur dan sifat tawadlu untuk mengakui akan kebodohan dirinya di hadapan sang guru. Dan beberapa adab lainnya

Hikmah kisah ini juga menyampaikan salah satu etika dalam menuntut ilmu (al Qur’an) adalah bahwa ilmu harus dicari dari sumbernya . Ia harus didatangi walau jauh tempatnya dan kesulitan dalam menempuhnya. Dan Nabi Musa mencontohkan bagaimana ia walaupun seorang nabi pilihan (ulul azmi) yang sekaligus pemimpin , siap menempuh suatu perjalanan untuk mencari ilmu.

Kemudian masalah spesialisasi atas bidang ilmu, masing-masing manusia saling mengisi melengkapi satu sama lain bersama menuju keridhoan-Nya.

( Kehidupan Nabi Khidir tidak abadi )

Dan tentang masalah beliau masih hidup sampai sekarang bertentangan dengan ayat Allah : Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu (Muhammad), maka jikalau kamu mati, apakah mereka akan kekal? Tiap –tiap yang berjiwa akan merasakan mati (Qs Al Anbiya : 34-35)

Imam Bukhari dan beberapa perawi hadis yang lain menegaskan Nabi Khidr Alaihi Salam telah wafat

( Pelajaran Dari Surah Al-Kahfi )

Penjabaran bagaimana pelajaran Nabi Musa kepada Nabi Khidir dalam berbagai hikmahnya.

Bagi yang rajin tadabbur akan mengetahui kisahnya, dimana sebuah hikmah, yaitu tidak semua bisa melihat rahasia Allah, seringkali logika dan pendapat dalam menyikapi perintah-Nya, dan Taqdir tidak sejalan karena keterbatasan indera manusia.

Karena itu Iman dikedepankan, bicara Iman bicara hati dan keyakinan atas keluasan Hikmah dari Allah Swt.

Semoga bermanfaat, dan semoga Allah membukakan pintu hati kita, saudara kita dalam Iman dan Islam hingga selamat sampai dipenghujung akhir hayat, Aamiin.


Photo: ( TABIR-HATI ) HIKMAH BELAJARNYA NABI MUSA A.S. PADA NABI KHIDIR A.S. 

Hati nan terang karena Allah yang menerangi...Kegelapan hati karena jauh dari Ilaahi.. Cahaya Ilmu para Rosul menerangi kegelapan disetiap zaman.. Raihlah cahaya itu ....karena hakiki berasalkan dari sumbernya, Allah azza Wajalla... Cahaya ilmu Allah menerangi hati dan peradaban ia harta yang sangat bernilai .. 

Dan ketahuilah.....Harta yang paling bernilai itu masih ada didekat kita.....

Bukalah harta bernilai itu dalam Al-Quran Dan Sunnah, petunjuk Allah dalam menjalani kehidupan dan semua bidangnya.. 

Petunjuk Ilaahi bukan dari pendapat orang,... namun wahyu yang disampaikan Rabb pencipta semua manusia yang maha mengetahui segalanya. 

( Nasehat Nabi Khidir A.S )
 
Dari Umar bin Al Khattab Radiyallahu Anhu , bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa sallam bersabda, “ Saudaraku, Musa Alaihissalam berkata, Wahai Rabbi .., tampakanlah kepadaku orang yang engkau tampakkan kepadaku di perahu..”

Allah menurunkan wahyu kepada Musa ,” Hai  Musa kamu  akan melihatnya..”

Tak berapa lama kemudian datang Khidir, dengan aroma yang harum dan mengenakan pakaian berwarna putih. Khidir berkata, “ Salam sejahtera atasmu wahai Musa bin Imran. Sesungguhnya Rabbmu menyampaikan salam kepadamu beserta rahmatNYa..

Musa berkata,” Dialah As-Salam dan  kepada-Nya kesejahteraan serta dari Nya kesejahteraan. Segala puji bagi Allah Rabbul-alamin yng nikmat-nikmatNya tidak dapat kuhitung dan aku tidak dapat bersyukur kepada-Nya kecuali dengan petolongan-Nya. Kemudian Musa berkata, “ Aku Ingin engkau memberiku nasihat dengan suatu nasihat yang dengannya Allah memberikan manfaat kepadaku sepeninggalmu.”

Khidir berkata,” Wahai pencari ilmu, sesungguhnya orang yang berbicara tidak lebih mudah jemu daripada orang yang mendengarkan. Maka janganlah kau buat orang-orang yang ada disekitarmu menjadi jemu ketika engkau berbicara kepada mereka. 

Ketahuilah bahwa hatimu merupakan bejana. Kenalilah dunia dan buanglah ia dibelakangmu, karena dunia bukan merupakan tempat tinggalmu, dan apa yang ditetapkan bagimu tidak ada di sana. Dunia dijadikan sebagai perantara hidup hamba, agar mereka mencari bekal darinya untuk tempat kembali. 

Hai Musa , letakkanlah dirimu pada kesabaran, tentu engkau akan selamat dari dosa. Wahai Musa, pusatkanlah minatmu pada ilmu kalau memang engkau menghendakinya. 

Sesungguhnya ilmu itu bagi orang yang berminat kepadanya. Janganlah engkau menjadi mudah kagum kepada perkataan yang disampaikan panjang lebar, karena banyak perkataan mendatangkan aib bagi orang yang berilmu dan dapat membocorkan rahasia yang mestinya ditutupinya.

Tetapi semestinya engkau berkata sedikit karena yang demikian itu termasuk taufiq dan kebenaran. 

Berpalinglah dari orang bodoh dan bersikaplah secara lemah lembut terhadap orang yang dungu, karena yang demikian itu merupakan kelebihan para ahli hikmah dan hiasan orang-orang yang berilmu. 

Jika ada orang bodoh yang mencacimu , diamlah di depannya lalu menyingkir dari sisinya secara hati-hati karena kelanjutannya tetap menggambarkan kebodohannya terhadap  dirimu dan caciannya akan semakin bertambah gencar dan banyak. 

Wahai anak keturunan Imran, janganlah engkau terlihat memiliki ilmu kecuali hanya sedikit. Sesungguhnya asal keluar dan asal berbuat merupakan tindakan menceburkan diri kepada sesuatu yang tidak jelas dan memaksakan diri. 

Wahai anak Imran janganlah sekali-kali engkau membukakan pintu yang tidak engkau ketahui untuk apa pintu itu ditutup dan jangan tutup pintu yang tidak engkau ketahui untuk apa ia di buka. 

Wahai anak Imran, siapa yang tidak berhenti dari dunia, maka dunia itu yang akan melahapnya. Mana mungkin seseorang menjadi ahli ibadah jika hasratnya kepada dunia tidak pernah habis? 

Siapa yang menghinakan keadaan dirinya dan membuat tuduhan terhadap Allah tentang apa yang ditakdirkan baginya, mana mungkin kan menjadi orang zuhud? 

Adakah orang yang telah dikalahkan hawa nafsunya akan berhenti dari syahwat? 

Mana mungkin pencarian ilmu masih bermanfaat bagi orang yang dipagari kebodohan? 

Perjalanan akan menunjukkan ke akhirat dengan meninggalkan dunia . 

Wahai Musa belajarlah apa engkau amalkan agar engkau mengamalkannya dan janganlah engkau menampakkan amalmu agar disebut-sebut , sehingga engkau mendapat kerusakan dan orang lain mendapat cahaya. 

Wahai anak Imran, jadikanlah zuhud dan taqwa pakaianmu, jadikanlah ilmu dan zikir sebagai perkataanmu, karena yang demikian itu membuatmu Rabbmu ridha. Berbuatlah kebaikan karena engkau juga harus melakukan yang lainnya. Engkau telah mendapatkan nasihatnya jika engkau menghafalkannya”.

Setelah itu Khidir berbalik meninggalkannya, sehingga tinggal sendirian Musa dalam keadaaan sedih. (Diriwayatkan Ath Thbrany dalam Al Ausath, di dalam nya ada Zakaria bin Yahnya Al Wafad, yang didhaifkan tidak hanya oleh satu orang, Ibnu Hibband dalam At Tsiqat. Dia menyebutkan bahwa dia salah dalam  kemaushullannya. Yang benar , didalamnya ada riwayat dari Sufyan Ats Tsaury, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mengatakannya, dan rijal yang lainnya tsiqat. Majma”Az Zawa’id, 10/224)

( Hikmah Nabi Musa Belajar )

AI Imam Fakhrur Razi mengatakan,” Ketahuilah , ayat ini (Qs  al Kahfi: 66) menunjukan bahwa Nabi Musa memperhatikan adab serta tata cara yang cukup banyak dan lunak ketika ingin belajar dari nabi Khidir. Tata cara tersebut antara lain :

Nabi Musa merendah’kan dirinya dengan bertanya secara halus , “ Apakah engkau mengizinku untuk  mengikutimu? Padahal kita tahu Nabi Musa adalah seorang nabi Ulul Azmi yang pernah bercakap-cakap dengan Allah dan memimpin Bani Israil. Dia pula satu-satunya Nabi yang disebut namanya dalam Al Qur’an sebanyak 300 Kali!

Kemudian nabi Musa mengatakan “ Supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar..” ini membuktikan kepribadian luhur dan sifat tawadlu untuk  mengakui akan kebodohan dirinya di hadapan sang guru. Dan beberapa adab lainnya

Hikmah kisah ini juga menyampaikan salah satu etika dalam menuntut ilmu (al Qur’an) adalah bahwa ilmu harus dicari dari sumbernya . Ia harus didatangi walau jauh tempatnya dan kesulitan  dalam menempuhnya. Dan Nabi Musa mencontohkan bagaimana ia walaupun seorang nabi pilihan (ulul azmi) yang sekaligus pemimpin , siap menempuh suatu perjalanan untuk mencari ilmu.

Kemudian masalah spesialisasi atas bidang ilmu, masing-masing manusia saling mengisi melengkapi satu sama lain bersama menuju keridhoan-Nya.

( Kehidupan Nabi Khidir tidak abadi )

Dan tentang masalah beliau masih hidup sampai sekarang bertentangan dengan ayat Allah : Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu (Muhammad), maka jikalau kamu mati, apakah mereka akan kekal?  Tiap –tiap yang berjiwa akan merasakan mati (Qs Al Anbiya : 34-35)

Imam Bukhari dan beberapa perawi hadis yang lain menegaskan Nabi Khidr Alaihi Salam telah wafat

( Pelajaran Dari Surah Al-Kahfi )

Penjabaran bagaimana pelajaran Nabi Musa kepada Nabi Khidir dalam berbagai hikmahnya. 

Bagi yang rajin tadabbur akan mengetahui kisahnya, dimana sebuah hikmah, yaitu tidak semua bisa melihat rahasia Allah, seringkali logika dan pendapat dalam menyikapi perintah-Nya, dan Taqdir tidak sejalan karena keterbatasan indera manusia. 

Karena itu Iman dikedepankan, bicara Iman bicara hati dan keyakinan atas keluasan Hikmah dari Allah Swt.

Semoga bermanfaat, dan semoga Allah membukakan pintu hati kita, saudara kita dalam Iman dan Islam hingga selamat sampai dipenghujung akhir hayat, Aamiin.

( TADABBUR ) PERTOLONGAN ALLAH ITU DEKAT

Allah SWT Berfirman : "Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat." ( QS. Al-Baqarah : 214 )


Photo

( MUHASABAH ) MERAIH CAHAYA PETUNJUK DALAM KEGELAPAN KEHIDUPAN MANUSIA

Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'anhu menuturkan bahwa ia mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ketahuilah bahwasanya bakal terjadi fitnah-fitnah (malapetaka)!" Kami bertanya, "Bagaimana jalan keluarnya wahai Rasulullah?" Beliau bersabda, "Berpegang teguh dengan Kitabullah, sebab di dalamnya disebutkan sejarah orang-orang sebelum kalian, dan khabar tentang yang akan datang setelah kalian, dan di dalamnya juga terdapat hukum terhadap perselisihan di antara kalian. Ia adalah pemisah antara hak dan bathil, dan sekali-kali bukanlah senda gurau. Barangsiapa meninggalkannya karena keangkuhan, niscaya Allah akan membinasakannya. Dan barangsiapa mencari petunjuk dari selainnya, niscaya Allah akan menyesatkannya. Ia adalah tali Allah yang kokoh. Dan ia adalah bacaan yang penuh hikmah. Dan ia adalah jalan Allah yang lurus." (HR Ahmad dan Tirmidzi).

Dibeberapa negara barat, banyak mereka sibuk dan mati-matian dalam menangani kebakaran hutan yang menghabiskan hutan-hutan lindung dan beberapa rumah penduduk, tetapi mereka tidak ambil peduli dengan berkembangnya kelompok-kelompok kaum Luth, homo dan lesbi yang makin lama makin kuat. Bahkan, sejak lama mereka mempunyai hari besar mereka yang biasa mereka rayakan dengan dana jutaan dolar, bahkan milyaran dolar dengan berbagai bentuk kendaraan hias dan pakaian serta model. Mereka akan berjalan berpawai di kota-kota besar. Ribuan bahkan jutaan orang akan menyaksikan berbagai macam bentuk kaum Luth. Pada saat itu dengan bangga akan menampilkan jati dirinya dengan alasan kebebasan.

Kita berjalan dalam mengarungi kehidupan ini di antara dua lembah, yaitu lembah ketaatan dan kemaksiatan. Allah menyatakan dalam firman-Nya yang bermakna, "Alif laaf miim. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta." (Al-Ankabut: 1-3).

Allah akan terus menguji keimanan kita dari waktu ke waktu, hari ke hari, minggu, tahun, hingga wafatnya kita dari alam yang fana ini.

Tidak ada solusi yang terbaik dan paling tepat, kecuali kembali kepada tuntunan Ilahi, sebagaimana yang telah ditegaskan Rasulullah saw dalam hadis di atas, yaitu berpegang teguh dengan Alquran dan as-sunnah. Ia adalah pemisah antara yang haq dan yang batil, dan sekali-kali bukanlah senda gurau. Barangsiapa meninggalkannya karena keangkuhan, niscaya Allah akan membinasakannya. Dan barangsiapa mencari petunjuk dari selainnya, niscaya Allah akan menyesatkannya. Ia adalah tali Allah yang kokoh. Dan ia adalah bacaan yang penuh hikmah. Dan ia adalah jalan Allah yang lurus.

Kembali kepada Alquran dan sunnah bukan hanya tugas para ulama, tetapi dia hendaknya disadari dari segala lapisan masyarakat, baik kalangan pemimpin, elit politik, militer, dan usahawan, maupun rakyat secara keseluruhan. Sehingga, kesadaran ini akan membawa kemajuan dan keberhasilan kita di dunia dan di akhirat.

"Yaa Allah, berilah kami manfaat dari apa yang Engkau telah ajari kami, dan ajarilah kami dengan apa yang bermanfaat untuk kami, dan tambahilah ilmu kami, segala puji milik Allah atas setiap keadaan, kami berlindung kepada Allah dari keadaan ahli neraka."

"Yaa Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari terpecah belah, dan nifaaq, dan keburukan, amiin ya rabbal alamiin."









Tidak ada komentar:

Posting Komentar