Jumat, 07 Februari 2014

( AKHIR-ZAMAN ) NILAI SHALAT YANG DIRENDAHKAN DIBANDING SEJUMLAH UANG

Photo: ( AKHIR-ZAMAN ) NILAI SHALAT YANG DIRENDAHKAN DIBANDING SEJUMLAH UANG 

Abu Hurairah RA meriwayatkan, “Setelah Isya’ aku bersama Umar bin Khottob RA pergi ke rumah Abu Bakar AsShiddiq RA untuk suatu keperluan. Sewaktu melewati pintu rumah Rasulullah SAW, kami mendengar suara rintihan. Kami pun terhenyak dan berhenti sejenak. Kami dengar beliau menangis dan meratap.

“Ahh…, andaikan saja aku dapat hidup terus untuk melihat apa yang diperbuat oleh umatku terhadap salat. Ahh…, aku sungguh menyesali umatku.”

“Wahai Abu Hurairah, mari kita ketuk pintu ini,’ kata Umar RA.

Umar kemudian mengetuk pintu. ‘Siapa?’ tanya Aisyah RA. ‘Aku bersama Abu Hurairah.”

Kami meminta izin untuk masuk dan ia mengizinkannya. Setelah masuk, kami lihat Rasulullah SAW sedang bersujud dan menangis sedih, beliau berkata dalam sujudnya:

“Duhai Tuhanku, Engkau adalah Waliku bagi umatku, maka perlakukan mereka sesuai sifat-Mu dan jangan perlakukan mereka sesuai perbuatan mereka.”

“Ya Rasulullah, ayah dan ibuku menjadi tebusanmu. Apa gerangan yang terjadi, mengapa engkau begitu sedih?”

“Wahai Umar, dalam perjalananku ke rumah Aisyah sehabis mengerjakan salat di mesjid, Jibril mendatangiku dan berkata, ‘Wahai Muhammad, Allah Yang Maha Benar mengucapkan salam kepadamu,’ kemudian ia berkata, ‘Bacalah!’

“Apa yang harus kubaca?”

“Bacalah: “Maka datanglah sesudah mereka pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan salat dan memperturutkan hawa nafsunya, mereka kelak akan menemui kesesatan.” (QS Maryam, 19:59)

“Wahai Jibril, apakah sepeninggalku nanti umatku akan mengabaikan salat?”

“Benar, wahai Muhammad, kelak di akhir zaman akan datang sekelompok manusia dari umatmu yang mengabaikan salat, mengakhirkan salat (hingga keluar dari waktunya), dan memperturutkan hawa nafsu. Bagi mereka satu dinar lebih berharga daripada salat.” Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ibnu Umar RA.

Rasulullah SAW bersabda artinya, “Allah telah mewajibkan salat lima waktu kepada hambaNya. Barang siapa menunaikan salat pada waktunya, maka di hari kiamat, salat itu akan menjadi cahaya dan bukti baginya. Dan barang siapa mengabaikannya, maka ia akan dikumpul-kan bersama firaun dan Haman.” (HR Ibnu Hibban dan Ahmad).

Saudara-saudara rahimakumullah, ketahuilah bahwa sesungguhnya bencana yang dahsyat, perbuatan yang paling buruk, dan aib yang paling nista adalah kurangnya perhatian masyarakat pada salat lima waktu, salat Jumat dan salat jamaah, padahal semua itu adalah ibadah-ibadah yang dengannya Allah meninggikan derajat dan menghapuskan dosa-dosa maksiat. Dan salat adalah cara ibadah seluruh penghuni bumi dan langit.

Rasulullah SAW bersabda: “Langit merintih dan memang ia pantas merintih, karena pada setiap tempat untuk berpijak terdapat malaikat yang bersujud atau berdiri (salat) kepada Allah Azza Wa Jalla.” (HR Turmudzi, Ibnu Majah dan Ahmad)

( Informasi )

1- MEDAN hari ini 6 feb jam 20.00 ( Ba'da Isya ) Tadabbur memahami Quran, ngaji bsm ust Yusuf Mansur info hub. 085725010101, lokasi Ballroom Hotel Madani, Kota Medan

2- Majelis Ilmu Ar-Royyan (MIAR) kembali menyelenggarakan dan mengundang seluruh kaum Muslimin untuk menghadiri acara Kuliah Umum yang diadakan rutin setiap bulannya pada Ahad kedua. “Meraih Islam Secara Kaffah”

Waktu:
Ahad, 09 Februari 2013
Pukul 08.30 – 12.00 WIB

Tempat: Masjid Muhammad Ramadhan
Jl. Pulo Ribung Raya no. 2, Taman Galaxi – Bekasi Selatan (samping Kantor Kecamatan Bekasi Selatan).

3- Akademi Thibbun Nabawi Al-Islam menyelenggarakan Seminar sehari yang membedah praktek sihir dan penanganannya Bersama dengan DR. dr. Sagiran Sp.B., M.Kes., FINACS. sebagai Praktisi Kedokteran Medis, dan Ust. Husein Mubarok. MA. sebagai Praktisi Ruqyah. Semoga dengan seminar ini bisa memberikan pencerahan kepada umat dan tidak terjerumus kepada perbuatan yang melanggar tuntunan agamanya.

Tema : “MISTERI MANUSIA PAKU DALAM PENANGANAN MEDIS: 
Kesaksian Dokter Yang Menangani Manusia Paku”
Hari dan Tanggal : Ahad, 9 Februari 2013
Waktu : 09:00 s/d 15:00 WIB

Tempat : Gedung Serba Guna 3, Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, DKI Jakarta

Narasumber 1 : DR. dr. Sagiran, Sp.B., M.Kes., FINACS
Dosen Tamu Akademi Thibbun Nabawi Al-Islam
Pemilik Rumah Sakit Nur Hidayah, Bantul, Yogyakarta)
Penulis buku “Supiati Manusia Paku”

Narasumber 2 : Ustadz Husein Mubarok, MA.
Dosen Tetap Akademi Thibbun Nabawi Al-Islam
Praktisi Ruqyah Syar’iyah

Moderator : Ustadz Adam Amrullah, ST. (Praktisi Ruqyah Syar’iyah) Penyelenggara : Akademi Thibbun Nabawi Al-Islam

HTM : Umum: Rp. 150.000,- Mahasiswa: Rp. 100.000,-

Contact Person :
Asrul: 0852 8380 7055
Iman: 0812 9881 2680
Ika: 021 9376 9010

Sekretariat : Athin Al-Islam Islamic Institute. Jl. Raya Kampung Sawah No. 39A, Jati Melati, Pondok Melati, Bekasi.

( AKHIR-ZAMAN ) NILAI SHALAT YANG DIRENDAHKAN DIBANDING SEJUMLAH UANG

Abu Hurairah RA meriwayatkan, “Setelah Isya’ aku bersama Umar bin Khottob RA pergi ke rumah Abu Bakar AsShiddiq RA untuk suatu keperluan. Sewaktu melewati pintu rumah Rasulullah SAW, kami mendengar suara rintihan. Kami pun terhenyak dan berhenti sejenak. Kami dengar beliau menangis dan meratap.

“Ahh…, andaikan saja aku dapat hidup terus untuk melihat apa yang diperbuat oleh umatku terhadap salat. Ahh…, aku sungguh menyesali umatku.”

“Wahai Abu Hurairah, mari kita ketuk pintu ini,’ kata Umar RA.

Umar kemudian mengetuk pintu. ‘Siapa?’ tanya Aisyah RA. ‘Aku bersama Abu Hurairah.”

Kami meminta izin untuk masuk dan ia mengizinkannya. Setelah masuk, kami lihat Rasulullah SAW sedang bersujud dan menangis sedih, beliau berkata dalam sujudnya:

“Duhai Tuhanku, Engkau adalah Waliku bagi umatku, maka perlakukan mereka sesuai sifat-Mu dan jangan perlakukan mereka sesuai perbuatan mereka.”

“Ya Rasulullah, ayah dan ibuku menjadi tebusanmu. Apa gerangan yang terjadi, mengapa engkau begitu sedih?”

“Wahai Umar, dalam perjalananku ke rumah Aisyah sehabis mengerjakan salat di mesjid, Jibril mendatangiku dan berkata, ‘Wahai Muhammad, Allah Yang Maha Benar mengucapkan salam kepadamu,’ kemudian ia berkata, ‘Bacalah!’

“Apa yang harus kubaca?”

“Bacalah: “Maka datanglah sesudah mereka pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan salat dan memperturutkan hawa nafsunya, mereka kelak akan menemui kesesatan.” (QS Maryam, 19:59)

“Wahai Jibril, apakah sepeninggalku nanti umatku akan mengabaikan salat?”

“Benar, wahai Muhammad, kelak di akhir zaman akan datang sekelompok manusia dari umatmu yang mengabaikan salat, mengakhirkan salat (hingga keluar dari waktunya), dan memperturutkan hawa nafsu. Bagi mereka satu dinar lebih berharga daripada salat.” Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ibnu Umar RA.

Rasulullah SAW bersabda artinya, “Allah telah mewajibkan salat lima waktu kepada hambaNya. Barang siapa menunaikan salat pada waktunya, maka di hari kiamat, salat itu akan menjadi cahaya dan bukti baginya. Dan barang siapa mengabaikannya, maka ia akan dikumpul-kan bersama firaun dan Haman.” (HR Ibnu Hibban dan Ahmad).

Saudara-saudara rahimakumullah, ketahuilah bahwa sesungguhnya bencana yang dahsyat, perbuatan yang paling buruk, dan aib yang paling nista adalah kurangnya perhatian masyarakat pada salat lima waktu, salat Jumat dan salat jamaah, padahal semua itu adalah ibadah-ibadah yang dengannya Allah meninggikan derajat dan menghapuskan dosa-dosa maksiat. Dan salat adalah cara ibadah seluruh penghuni bumi dan langit.

Rasulullah SAW bersabda: “Langit merintih dan memang ia pantas merintih, karena pada setiap tempat untuk berpijak terdapat malaikat yang bersujud atau berdiri (salat) kepada Allah Azza Wa Jalla.” (HR Turmudzi, Ibnu Majah dan Ahmad)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar